Menentukan Jenis Segitiga jika Diketahui Panjang Sisi-Sisinya
Menurut teorema Pythagoras, pada ∆ABC yang siku-siku di C, berlaku c2 = a2 + b2 . Pernyataan tersebut berlaku juga sebaliknya, yaitu jika pada ∆ABC diketahui c2 = a2 + b2 maka ∆ABC merupakan segitiga siku-siku di C. Kebalikan teorema Pythagoras ini dapat digunakan untuk menyelidiki apakah sebuah segitiga merupakan segitiga siku-siku atau bukan.
Selengkapnya mengenai jenis-jenis segitiga jika diketahui panjang sisinya, yaitu sebagai berikut.
![](https://d14fikpiqfsi71.cloudfront.net/media/W1siZiIsIjIwMTUvMTAvMDkvMDAvNDcvNTQvMmYzZmIwMjYtM2I5ZC00N2M0LWEwNDMtMGFmYTFmYmQ0OTJkL2lucHV0JTIwcGl0YSUyMDUuanBnIl0sWyJwIiwidGh1bWIiLCI2MDB4XHUwMDNlIix7fV0sWyJwIiwiY29udmVydCIsIi1jb2xvcnNwYWNlIHNSR0IgLXN0cmlwIix7ImZvcm1hdCI6ImpwZyJ9XV0.jpg?sha=9fa118f52dc40336)
Contoh
Coba selidiki apakah ∆ABC dengan panjang sisi 15 cm, 36 cm, dan 39 cm merupakan segitiga siku-siku.
Jawab:
Sisi terpanjang pada ∆ABC memiliki panjang 39 cm. Kamu dapatkan 392 = 1.521.
Sisi-sisi lainnya memiliki panjang 15 cm dan 36 cm. Kamu dapatkan 152 = 225 dan 362 = 1.296.
Coba perhatikan bahwa 152 + 362 = 225 + 1.296 = 1.521.
Jadi, 152 + 362 = 392 .
Oleh karena pada ∆ABC sisi-sisinya memenuhi teorema Pythagoras, maka ∆ABC merupakan segitiga siku-siku.
No comments:
Post a Comment